SABAR Obat Segala Sakit & Kunci Segala Masalah (bag I)

Image

Cahyadi Muharam

Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, dan sesungguhnya itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu (Q.S. Al Baqarah: 45)

 

Seorang kawan datang pada pada penulis. Kemudian dia mengadukan segudang masalah yang ia hadapi. Ia memintaku untuk mencarikan solusinya. Maka saya jawab. “Bersabarlah”. Secara sinis dia menjawab “Klise banget jawaban téh!”

Suatu kata yang secara spontan sering kita lontarkan ketika menghadapi masalah atau cobaan kehidupan. Tapi sering juga kita merasa kurang bbersahabat dengan kata ini. Pernahkah terjadi pada anda, ketika suatu kemalangan menimpa, dan kita mengadukannya pada teman atau keluarga kita mereka hanya menyuruh kita”Bersabarlah…”. Apa persaan kita? Penulis pernah mengalami hal ini, dan merasa jengkel dengan tanggapan itu. Ingin rasanya berkata, bukan bersabar yang saya butuhkan, tapi solusi konkret agar lepas dari masalah. Pernah? Ya itulah kita. Risi dengan kata sabar.

Sebenarnya apa sih sabar itu? Apa hanya berdiam diri dan menerima segala yang terjadi? Karna itulah gambaran yang terbersit dalam diri kita ketika mendengar kata sabar. Atau mengusap dada sambil menggelengkan kepala melihal hal-hal yang menimpa? Itukah sabar? Bukan, itu adalah pasrah dan putus asa. Sabar tidak seperti itu.

Disaat kita membicarakan sabar, sesungguhnya kita sedang membicarakan sebagian dari agama kita. Coba kita cari ayat-ayat tentang sabar di Al-Qur’an, maka akan sangat banyak kita temukan di dalamnya. Dan yang lebih istimewa lagi, Allah selalu menyertakan sabar ketika menceritakan tentang nabi-nabinya di Al Qur’an.

Seluruh semesta alam ini tegak diatas kesabaran. Kesabaran disini adalah “kebertahapan” menjalani Sunatullah, aturan Allah. Pepohonan bersabar tumbuh dari sebutir biji kecil hingga menjadi pohon yang menjulang tinggi. Bertaham mencapai kedewasaannya walau diserang ulat, diterpa musim yang tak menentu. Matahari bersabar terbit setiap pagi. Memulai dari timur, terbit sedikit demi sedikit, tidak langsung berada di atas kepala. Air bersabar mengikuti siklusnya. Dari kedalaman samudra, diangkat ke langit. Kemudian dihempaskan dipegunungan. Diseret dalam aliran sungai, mengairi daratan, hingga akhirnya bermuara di lautan kembali. Seluruh alam tegak dalam kesabaran. Kesabaran member kuasa yang luar biasa kepada setiap mahkluk.

Seorang kawan berkata bahwa kesabaran itu adalah turunan dari cinta. Ia merupakan keserhanaan sikap dan keberpihakan pada kejujuran juga kebenaran. Itulah sabar. Kita akan bersikap sangat sabar ketika menghadapi suatu hal yang kita cintai. Dan akan selalu mengusahakan yang kita cintai tersebut diperlakukan dengan benar.

Misalnya seorang penghobi berat burung kicau akan sangat telaten merawat dan menjaga peliharaannya tersebut. Ia akan sangat selektif dalam segala hal, makanan, perawatan, obat-obatan, porsi latihan, sangkar, waktu bertanding, pembiakan, bahkan porsi waktu yang ia sediakan untuk peliharaannya itu terkadang lebih besar dari porsi waktu untuk keluarganya. Dan hasilnya, burung kesayangannya akan kerap menjuarai kejuaran kicau. Ini nyata. Itulah bentuk sabar, karna sabar adalah turunan dari cinta. Kita akan sabar bila kita cinta pada hal yang mendatangkan masalah.

Dari penjelasan diatas, dapat kita tarik dua hal, yakni sabar sebagai penenang hati dan kunci dari kesuksesan.

Obat Segala Penyakit

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk

(Q.S Al Baqarah 155-157)

Pernah dengar cerita Nabi Ayub A.S.? seorang nabi yang diuji oleh penyakit yang sangat ganas dan menjijikan. Selama delapan puluh tahun beliau hidup bahagia, dan selama delapan belas tahun beliau diuji kesabaranya oleh Allah dengan panyakit. Namun beliau tetap bersabar. Menjalaninya dengan penuh kepasrahan dan tidak berputus asa. Tak pernah beliau mengeluhkan rasa sakitnya. Tak pernah menyalahkan Allah atau orang-orang sekitarnya yang meninggalkannya atas kemalangan yang beliau terima. Tak pernah pula terbersit dalam dirinya untuk meragukan kemampuan Allah menyembuhkannya. Ia percaya bahwa Allah hanya sedang mengujinya. Ia percaya Allah sedang mengajarkan kesabaran kepadanya. Dan setelah Allah merasa cukup akan kesabaran Nabi Ayub, beliau menyembuhkanya dan mengembalikan segala yang ia miliki dulu, bahkan dilipatgandakan.

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (Q.S. Al Anbiya 83-84)

Mari kita belajar dari kisah Nabi Ayub A.S. ternyata kesabaran dalam kesakitan, kepahitan dan cobaan hidup itu bukanlah berpangku tangan. Berdiam diri. Tapi mengusahakan yang terbaik agar kehidupan kita menjadi lebih baik.

Ketika kita ditimpa kemalangan hidup, ingatlah, Allah tak akan pernah menimpakan kemalangan diatas kemampuan kita (Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan). Maka kembalikan lah masalah tersebut pada Allah. Mintalah jalan keluar dari-Nya. Agar kita mendapat petunjuknya.

Ilustrasi sederhana adalah adalah seorang anak sekolah yang sedang melaksanakan ujian di sekolah. Maka soal yang diberikan akan sesuai dengan tingkat siswa tersebut. Dan siswa tersebut akan kesulitan menjawab soal, menggerutu terburu-buru, mengomel,  bila ia tidak membaca petunjuk pengerjaan soal yang diberikan guru pengajar. Namun bila ia membaca petunjuk pengerjaan, menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti pada guru penguji dan mengisi dengan sepenuh hati, maka ia akan lulus ujian dengan senang dan mudah. Hasil ujianya pun akan sangat bagus. Ia naik ke tingkat selanjutnya.

Begitu juga kehidupan kita. Ketika Allah sang Maha Guru menguji kita dengan masalah, maka kerjakanlah sesuai petunjuknya yang telah ada. Ban bila ada hal yang tak dimengerti, tanyakan lah pada-Nya agar kita mendapat petunjuknya. Ujiian kita pun akan menjadi gampang.

Nah itulah sabar. Melaksanakan Sunatullah secara bertahap, sesuai petunjuknya, tidak putus asa dan selalu optimis menghadapi masalah. Dan berserah diri pada hasil dari yang kita telah upayakan.

Mari kita coba. Insya Allah hati ini akan menjadi tenang. Ketenangan adalah kunci dari pengobatan segala penyakit, terutama penyakit hati.

Kunci Segala Masalah

“Ia yang memiliki kesabaran, dapat memiliki apa yang ia inginkan”

-Benjamin Franklin-

“Jika saya berhasil membuat suatu penemuan yang berharga, hal tersebut lebih merupakan hasil kesabaran saya disbanding dengan keahlian lain yang saya miliki”

-Sir Isaac Newton-

Bila kita perhatikan cerita tentang seorang pecinta burung kicau di muka tadi. Maka kita akan menemukan suatu pelajaran tentang makna kesabaran dalam menjani suatu hal. Kesabaran membuat sesorang dapat bertahan pada suatu kondisi paling sulit dengan tekanan besar, tapi ia tetap bertahan  di dalamnya. Satu hal yang menjadi kunci, cinta. Ketika kita mencintai suatu hal, apapun akan kita lakukan untuk hal tersebut.

Pernah kita membaca biografi orang-orang sukses? Chairul Tanjung, Jusuf Kalla, Bill Gate, B.J. Habiebie, pendiri BCA, pendiri raksasa internet Google atau yang sedang ramai dibicarakan orang, pendiri Aplle. Bagaimana mereka merintis karir? Apakah langsung sukses dan kaya seperti sekarang?

Coba baca lah, satu tokoh saja. Apa yang anda temukan? Kebanyakan orang berfikir mereka semua itu sukses karena bakat yang mereka miliki masing-masing. Bakat lah yang mereka “Kambing Hitamkan” seakan mereka dilahirkan dengan keistimewaan yang tidak tuhan berikan pada orang lain. Benarkah hanya bakat?

Bila kita sedikit teliti maka yang kita dapatkan adalah pelajaran tentang kesabaran. Mereka merintis segala usahanya dari nol. Merintis karir bukan tanpa ganguan dan halangan. Puluhan bahkan ratusan kali kegagalan, kekecewaan dalam merintis karir tersebut. Tapi mereka selalu bangkit dari keterpurukan dengan semangat baru. Itulah kunci sukses mereka. Keuletan menghadapi segala rintangan hidup. Hingga menjadi orang sukses yang karyanya sanngat fenomenal dan bermanfaat bagi kita kini.

Buah kesabaran adalah kesuksesan. Para Nabi sukses dalam da’wahnya karena kesabaran mereka. Para pengusaha sukses dalam usahanya karena kesabaran pula. Tak ada satu pun masalah yang tak dapat dipecahkan bila dihadapi dengan kesabaran. Kesungguhan menghadapinya, mengerahkan segala potensi diri dan berpasrah akan hasil dari ikhtiar itu hanya pada Allah.

Sebuah kata bijak berkata “Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah tidak berkerja. Hanya melakukan apa yang kita senanggi dan yakini. Saat kita bekerja, ketika mendapat ujian kita akan merasa berat. Tapi saat kita melakukan apa yang kita senangi maka setiap masalah kita akan hadapi dengan solusi yang lebih banyak.”

Lalu seorang teman berkata, maka dari itu saya saat ini tidak bekerja. Saya hanya melakukan hobi saya, MENGAJAR. Karna saya cinta ilmu, mengajar, dan berda’wah. Maka ia sangat semangat melaksanakannya. Dan orangpun berani bayar mahal agar dia mau melakukan hobinya itu. Dia tak merasa terbebani dan sukses saat ini sebagai pengajar yang handal.

“Kesabaran adalah perlindungan dari dari kesalahan, sama halnya dengan pakaian yang melindungi anda dari rasa dingin. Jika anda menggunakan lebih banyak baju ketika udara semakin dingin, rasa dingin tidak akan memiliki pengaruh terhadap anda. Jika anda menumbuhkan kesabaran dalam diri anda ketika anda melakukan kesalahan, kesalahan tersebut tidak akan berpengaruh pada diri anda”

-Leonardo Da Vinci-

Sampailah kita pada poin kesimpulan. Kesabaran itu ternyata bukan berpasrah diri dengan berpangku tangan. Tapi keserhanaan sikap yang dilandasi oleh cinta, kebenaran, dan kejujuran. Dimana dia selalu mengejar dan berorientasi pada keuletan, optimisme dan berserah pada hasil dari usaha yang maksimal.

Kesabaran akan timbul bila kita mencinta hal-hal yang menimbulkan masalah. Bila masalah itu timbul dari pekerjaan, maka cintailah pekerjaan kita. Maka solusi dan jalan kesaban pun akan datang. Bila masalah tersebut berasal dari keadaan kesehatan kita. Maka cintailah diri kita. Perlakukan diri kita dengan istimewa. Jangan memaksakan diri kita dengan hal-hal yang memperburuk keadaanya, dan patuhi aturan pengobatan yang ada. Bila masalah itu timul dari pasangan kita, cintailah dia sepenuh hati. Maka kita akan mengerti akan segala hala yang ia butuhkan. Masalah pun akan segera tereduksi.

Dan yang paling utama, cintailah Yang Maha Sabar, Allah Aza Wa Zalla. Tuhan yang maha menggenggam segala hal. Bila kita mencintai-Nya. Bukan mustahil –Ia akan menurunkan kesabaranya kepada hati kita.

Maka pupuk lah sikap sabar tersebut dalam diri anda.

“Kesabaran tidak dapat diperoleh dalam waktu semalam. Membangun kesabaran sama halnya dengan membangun otot.setiap hari anda harus mengusahakannya”

Eknath Easwaran-

Diterbitkan oleh belajarbarengandi

Mencoba terus belajar dan berusaha

4 tanggapan untuk “SABAR Obat Segala Sakit & Kunci Segala Masalah (bag I)

Tinggalkan Balasan ke belajarbarengandi Batalkan balasan